Thailand, Liputanedukasi.com – Dalam lawatan resmi ke Korea Selatan, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, mengadakan pertemuan penting dengan Kolonel Nan dari Narcotics Suppression Bureau (NSB) Thailand, Selasa (22/04/2025).
Pertemuan ini menjadi momen strategis dalam memperkuat kolaborasi pemberantasan narkotika lintas negara di kawasan Asia Tenggara.
Kepala BNN RI didampingi oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama, Agus Irianto, serta Direktur Interdiksi, Tery Zakiar Muslim. Kehadiran ketiga pejabat tinggi ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam membangun kerja sama antarlembaga untuk menghadapi tantangan peredaran gelap narkotika yang semakin kompleks.
Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis, termasuk perkembangan kasus penyelundupan narkotika melalui jalur laut yang dikenal dengan sebutan “Thailand boat case”. Kasus ini saat ini tengah ditangani NSB sebagai pemimpin investigasi, dan menjadi fokus utama dalam diskusi kedua negara.
Selain itu, kedua belah pihak juga menukar pandangan tentang struktur penanganan kasus narkotika di Thailand. NSB diketahui lebih memfokuskan upayanya pada penegakan hukum dalam negeri, sementara lembaga lainnya, yakni Office of the Narcotics Control Board (ONCB), memiliki cakupan lebih luas, termasuk isu-isu lintas negara.
Menariknya, pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan Drug Enforcement Administration (DEA) dari kantor Jakarta dan Bangkok. Hadir antara lain Matthew Gomm, CA Nick Wills, dan CA Jesse Odum dari DEA Bangkok Country Office, yang menegaskan posisi BNN dan NSB sebagai mitra utama dalam jaringan pemberantasan narkoba internasional.
Kolaborasi multilateral ini menjadi bukti bahwa kejahatan narkotika tidak bisa ditangani secara parsial. Diperlukan sinergi yang kuat antarnegara, terlebih dalam membongkar jaringan sindikat yang memanfaatkan celah hukum dan wilayah perbatasan untuk beroperasi.
BNN RI sendiri terus mendorong penguatan kerja sama regional dan internasional, terutama dalam aspek pertukaran informasi intelijen, sistem deteksi dini, serta pelaksanaan operasi bersama. Upaya ini sejalan dengan strategi nasional Indonesia dalam menekan peredaran gelap narkotika hingga ke akar-akarnya.
“Pertemuan ini penting untuk menyamakan langkah dan membangun kepercayaan antarlembaga. Kami berharap kerja sama ini terus berkembang dan memberikan hasil nyata dalam memutus rantai peredaran narkotika di kawasan,” ungkap Marthinus Hukom dalam keterangan resminya.
Kunjungan ini juga membuka peluang lebih luas untuk pengembangan program pelatihan bersama dan penguatan kapasitas personel penegak hukum dari kedua negara. Dengan tantangan yang terus berkembang, kolaborasi ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan regional.
Melalui langkah-langkah konkret dan dialog yang terbuka, Indonesia dan Thailand menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkotika. Sinergi yang terbangun menjadi modal penting dalam menghadapi musuh bersama: jaringan narkotika internasional. (Dea)
Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN