banner 728x250

Bahaya Asbestos di Kampas Rem, FGD Polman Negeri Babel Hadirkan Solusi Bersama Ahli dan Industri

banner 120x600

Dr. Ilham Ary Wahyudie.,M.T. menyerahkan suvenir kepada Dr. Liyah Giovana sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam diskusi ini.

Sungailiat, Liputaneduksi.com – Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada Sabtu, (05/10/2024), untuk mengupas tuntas dampak kesehatan dan keamanan dari penggunaan asbestos pada kampas rem kendaraan bermotor.

Acara ini dihadiri oleh pakar-pakar industri dan medis, termasuk perwakilan dari Yamaha, Honda, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bangka, serta pakar kampas rem yang bergabung secara daring dari Bandung.

Indra Dwi Saputra, M.T., Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Polman Babel, membuka acara dengan menyoroti pentingnya peran dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kami ingin menelurkan penelitian yang membawa dampak nyata bagi masyarakat, seperti yang telah diraih oleh tim DR. Sukanto, M.Eng.,” ujarnya.

Salah satu narasumber, Sanusi, M.Kes., mengingatkan pelaku UMKM dan bengkel motor akan bahaya kesehatan dari asbestos.

“Asbestos tidak hanya merusak kesehatan, tapi juga membahayakan keselamatan kerja,” katanya, mengimbau untuk beralih ke kampas rem bebas asbestos.

Mewakili Yamaha, Arief Wahyudi menjelaskan bahwa kampas rem asbestos meski murah, memiliki ketahanan panas rendah.

“Yamaha sudah berhenti menggunakan asbestos sejak 2006,” jelasnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Age Sugiyarto, S.Kom., perwakilan Honda. Menurutnya, Honda kini menggunakan kampas rem non-asbestos yang tahan hingga 70.000 km, demi keamanan pengguna.

Dari sisi medis, Dr. Liyah Giovana, Sp.P(K) Onk., dari IDI, mengungkapkan bahwa asbestos adalah ancaman kesehatan serius.

“Paparan asbestos bisa memicu mesothelioma, penyakit yang gejalanya baru tampak setelah 40 tahun,” ungkapnya, seraya mendorong pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD).

Ketua pelaksana FGD, DR. Sukanto, berharap diskusi ini mendorong berbagai pihak, mulai dari produsen, bengkel, hingga pengguna kendaraan untuk mendukung kampas rem non-asbestos.

Acara ditutup dengan penyerahan suvenir kepada Dr. Liyah Giovana sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam diskusi ini,” tutupnya. (Joker_Bangka)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *