Belinyu, Liputanedukasi.com – Para dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama mitra Ibu Komariah, seorang pelaku usaha lokal, di Jl. Damai No. 202, Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Pada Senin (4/11/2024), mereka memperkenalkan Mesin Pengaduk Adonan untuk membantu meningkatkan produktivitas olahan ikan laut sebagai oleh-oleh khas daerah.
Program ini mengusung tema PkM Peningkatan Produksi Produk Olahan Ikan Laut Sebagai Oleh-Oleh Khas Masyarakat Belinyu Kabupaten Bangka Kepulauan Bangka Belitung dengan Pemanfaatan Mesin Teknologi Tepat Guna.
Mesin ini dirancang khusus untuk mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam mengolah ikan laut dengan lebih efisien.
Kegiatan ini dipelopori oleh sejumlah dosen ahli dari Polman Babel, di antaranya Husman, M.T., M. Subhan, M.T., Yuliyanto, M.T., Eko Yudo, M.T., Masdani, M.T., Yudi Oktriadi, M.Eng., Zaldy Kurniawan, M.T., Rodika, M.T., dan Riki Afriansyah, M.T. Mereka menggabungkan keahlian mereka untuk menghadirkan solusi inovatif yang berdampak langsung pada pengembangan usaha masyarakat.
Tak hanya dosen, mahasiswa Polman Babel juga turut serta dalam proyek ini. Mustaqin dari Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, serta M. Rizky Aulia dan Renaldi dari Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur terlibat dalam perakitan dan penyelesaian akhir mesin di Bengkel Mekanik Polman Babel. Mereka mendapatkan pengalaman langsung dalam pembuatan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat.
Mesin Pengaduk Adonan ini memiliki kapasitas produksi hingga 5 kilogram dalam satu kali proses. Mesin ini dirancang untuk mengolah adonan bahan baku produk olahan ikan, seperti stik ikan, getas ikan, kerupuk ikan, keripik cumi, dan kemplang ikan. Dengan kapasitas besar dan desain yang mudah digunakan, mesin ini diharapkan dapat mempercepat produksi dan meningkatkan kualitas produk.
Ketua pengabdian ini, Husman, M.T., menuturkan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha lokal. “Kami berharap mesin ini dapat membantu Ibu Komariah dan pelaku UMKM lainnya dalam memproduksi oleh-oleh khas Belinyu dengan lebih efisien, sehingga bisa memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” jelas Husman saat ditemui.
Husman menambahkan, mesin ini dikembangkan melalui serangkaian riset untuk memastikan bahwa desainnya sesuai dengan kebutuhan pengusaha kecil di daerah.
“Kami melakukan beberapa kali uji coba untuk memastikan mesin ini tahan lama dan mudah dioperasikan oleh pengguna tanpa memerlukan banyak perawatan,” tambahnya.
Ibu Komariah sebagai mitra program ini juga menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Polman Babel. Ia merasa terbantu dengan adanya mesin pengaduk ini.
“Dulu, proses pengadukan adonan memakan waktu dan tenaga yang cukup besar. Dengan adanya mesin ini, produksi jadi lebih cepat dan hasilnya pun lebih konsisten,” ungkap Komariah.
Komariah berharap kerja sama dengan Polman Babel akan terus berlanjut, sehingga lebih banyak pelaku UMKM di Belinyu yang bisa merasakan manfaat teknologi tepat guna.
“Saya berharap Polman Babel bisa terus mendampingi kami, terutama dalam hal pelatihan perawatan mesin dan peningkatan kualitas produk olahan,” ujarnya penuh harap. (Dea Gustiani)