Bandung, Liputanedukasi.com – Upaya nyata memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika terus diperkuat Badan Narkotika Nasional (BNN) lewat aksi kolaboratif lintas sektor. Kali ini, semangat itu diwujudkan dalam bentuk fisik—sebuah gedung megah layanan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) yang berdiri kokoh di Kota Bandung dan diresmikan langsung oleh Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, bersama Wali Kota Bandung, M. Farhan, pada Senin (14/04/2025).
Gedung yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara 12B, Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong ini tak hanya mencuri perhatian karena kemegahannya, tetapi juga menjadi simbol sinergi konkret antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani isu narkotika. Dengan luas tapak 1.167 m² dan terdiri atas 7 lantai, bangunan ini siap menjadi pusat layanan rehabilitasi sekaligus kantor operasional BNN Kota Bandung.
Perjalanan menuju berdirinya gedung ini dimulai sejak 2022, ketika BNN menerima Penetapan Status Penggunaan (PSP) tanah dari Kementerian Keuangan melalui DJKN Provinsi Jawa Barat. Dua tahun berselang, Pemerintah Kota Bandung memberikan hibah pembangunan gedung sebagai bentuk dukungan terhadap program P4GN. Proyek ini akhirnya rampung pada akhir 2024, dan kini siap difungsikan sepenuhnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bandung, M. Farhan, menyampaikan bahwa gedung ini adalah bukti nyata bahwa Bandung bukan hanya peduli, tetapi siap berdiri di garda depan melawan narkoba. “Ini adalah simbol perlawanan masyarakat Bandung terhadap penyalahgunaan narkotika. Kami serius dan berkomitmen dalam penanganan relapse management,” ujarnya.
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, tak luput memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari Pemerintah Kota Bandung, DJKN Jawa Barat, DPRD Kota Bandung, hingga elemen pendukung lainnya, dinilai telah menunjukkan komitmen luar biasa demi kepentingan masyarakat luas.
“Hibah tanah dan pembangunan gedung ini adalah bentuk nyata dari uang rakyat yang kembali untuk rakyat. Ini adalah amanah besar. Maka dari itu, Saya minta jajaran BNN di Bandung memanfaatkannya dengan penuh dedikasi,” tegas Kepala BNN RI di hadapan para tamu undangan.
Gedung ini nantinya akan digunakan untuk layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika serta menjadi pusat kegiatan edukasi dan pencegahan bagi masyarakat Kota Bandung. Diharapkan, keberadaan gedung ini menjadi katalisator perubahan yang lebih masif dan menyentuh akar permasalahan narkotika di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN RI juga menitipkan jajarannya di Bandung kepada Wali Kota sebagai sumber daya yang bisa dimaksimalkan dalam penanganan isu narkotika. “Ini bukan soal lembaga siapa yang lebih dominan, ini soal kolaborasi. Karena permasalahan narkoba adalah permasalahan multidimensi,” tambahnya.
Gedung P4GN ini bukan sekadar bangunan. Ia adalah representasi dari harapan, kepercayaan, dan kekuatan masyarakat yang bersatu menghadapi ancaman narkotika. Dengan semangat baru dan kolaborasi yang terus diperkuat, Bandung kini punya amunisi lebih kuat dalam perang melawan narkoba.
Dengan berdirinya gedung ini, BNN berharap semangat kolaborasi di Bandung bisa menjadi contoh inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia. Karena sejatinya, menang melawan narkoba tak cukup hanya dengan regulasi, tapi juga perlu kolaborasi dan komitmen bersama. (joker_Bangka)


















