Sungailiat, Liputanedukasi.com – Mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Galeri Investasi Syariah (GIS) Bursa Efek Indonesia (BEI) Polman Babel pada Senin (02/09/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 30 mahasiswa dengan tujuan memperdalam pemahaman mereka tentang dunia investasi, khususnya pasar modal.
Muhammad Setya Pratama, M.Si., Pembina Galeri Investasi Syariah Polman Babel, menyatakan bahwa program ini bertujuan membantu mahasiswa merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami pentingnya investasi yang cerdas dan aman serta mampu menghindari jebakan investasi bodong dan pinjaman online yang merugikan,” ujarnya.
Setya juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga praktik langsung yang relevan dengan kondisi pasar saat ini, sehingga mahasiswa bisa menerapkan pengetahuan mereka dalam simulasi nyata.
Dalam sesi tersebut, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar modal, seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
Hal ini dirancang untuk membantu mereka memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka. “Kami ingin membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi investor yang cerdas,” tambah Setya.
Acara ini juga dihadiri oleh Fahmi Alkahfi, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Bangka Belitung, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya mencegah investasi bodong di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
“Kesadaran akan pentingnya memilih investasi yang aman perlu ditanamkan sejak dini, agar mahasiswa tidak mudah terjebak dalam investasi yang berisiko tinggi,” kata Fahmi.
Fahmi menjelaskan bahwa sejak tahun 2020, Polman Babel dan BEI telah menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengedukasi mahasiswa tentang pasar modal dan investasi yang aman.
Kerja sama ini mencakup pelatihan berkelanjutan yang melibatkan praktisi pasar modal dan akan terus berjalan hingga satu tahun ke depan dengan durasi dua jam per sesi.
Antusiasme mahasiswa terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab, menunjukkan minat besar dalam memahami peluang dan tantangan di pasar modal.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat citra Polman Babel sebagai institusi pendidikan tinggi yang peduli terhadap masa depan finansial mahasiswa.
Kami dengan Polman Babel berencana untuk terus melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan terkait investasi dan literasi keuangan, memastikan mereka siap menghadapi tantangan finansial di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa siap menghadapi tantangan finansial di masa depan dengan pengetahuan dan keterampilan yang kuat,” tutup Fahmi. (Joker Bangka)