Bangkabelitung, Liputanedukasi.com – Tiga mahasiswa Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) sukses mengharumkan nama kampus di ajang National CAD CAM Competition (NCC) 2025 yang digelar di Politeknik Negeri Indramayu.
Dari empat peserta yang ikut lomba, tiga di antaranya berhasil menyabet gelar juara di kategori berbeda, Kamis (26/6/2025).
Adapun nama-nama yang menorehkan prestasi ialah Prabowo Agung Pribadi sebagai Juara 1 kategori 3D Mechanical Animation, Dimas Andriansyah meraih Juara 2 kategori 2D Drafting, dan Muhammad Nur Huda memperoleh Juara 3 pada kategori yang sama. Meski satu peserta gugur di tengah persaingan ketat, capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Polman Babel tak kalah hebat dari kampus lain di tingkat nasional.
Salah satu dosen pembimbing, Muhammad Haritsah Amrullah, M.Eng., yang akrab disapa Ayit, mengaku bangga atas capaian anak didiknya dengan kemenangan ini merupakan buah dari latihan intensif dan strategi pembinaan yang konsisten selama beberapa bulan terakhir.
“Mahasiswa sudah di latih tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga mental bertanding. Di ajang seperti ini, ketenangan dan penguasaan software sangat menentukan hasil,” Imbuhnya.
Ayit mengungkapkan pencapaian mahasiswa Polman Babel di ajang NCC 2025 menjadi pelecut semangat bagi kampus untuk terus mengembangkan pembinaan kompetensi lainnya karena kampus vokasi di Bangka Belitung punya potensi besar,” tegasnya.
Pelatih teknis mahasiswa, Ilham Akbar, turut memberikan pandangan bahwa ketekunan dan kolaborasi menjadi kunci utama kesuksesan tim. Setiap malam mereka begadang untuk menyempurnakan desain, mengevaluasi kekurangan, dan melakukan simulasi. Ini bukan kemenangan instan, tapi hasil dari kerja keras berbulan-bulan,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh mahasiswa peserta mendapatkan bimbingan langsung dari tim dosen dan alumni yang pernah bertanding di ajang yang sama.
“Kita punya ekosistem pembinaan yang kuat. Semua pihak terlibat,” ungkapnya.
Perwakilan mahasiswa, Prabowo Agung Pribadi, mengaku sempat tidak menyangka akan meraih Juara 1 di kategori yang sangat kompetitif. Saingannya berat, banyak dari kampus ternama. Tapi karena kami yakin dan percaya diri dengan hasil karya kami, alhamdulillah bisa menang,” katanya.
Prabowo juga menceritakan proses perjuangan timnya. Dari keterbatasan alat, waktu latihan yang mepet, hingga rasa jenuh saat menghadapi tantangan teknis.
“Tapi semua terbayar. Kami bangga bisa membawa nama Polman Babel bersinar di pentas nasional,” pungkasnya. (bg)



















