Sungailiat, Liputanedukasi.com – Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) sukses menggelar Workshop Peningkatan SDM Kemitraan dalam program optimasi kemitraan tahun 2024. Acara yang berlangsung pada 14-15 November 2024 di Hotel Novila ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai bidang.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Roni Kusnowo, M.T., pada hari pertama, dan Otto Purnawarman, M.T., pada hari kedua.
Kedua pembicara tersebut membahas beragam strategi penguatan kemitraan yang relevan dengan perkembangan kebutuhan industri dan pendidikan melalui virtual online Zoom Meeting.
Fokus pembahasan workshop mencakup penguatan struktur organisasi bidang kerja sama, strategi perencanaan kerja sama masa depan, serta optimalisasi tata kelola Teaching Factory (TEFA). Selain itu, beberapa bidang strategis turut dibahas, seperti Bidang III (CDM Polman Babel), Bidang I (KUI Penelitian), dan Bidang IV (Industri).
Dalam sambutannya, Wakil Direktur III Polman Babel, Eko Sulistyo, M.T., menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menjalin kolaborasi.
“Kemitraan yang kuat tidak hanya mendukung institusi, tetapi juga menjadi fondasi utama untuk pengembangan keahlian mahasiswa serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.
Eko berharap agar hasil dari workshop ini dapat diimplementasikan secara nyata dalam berbagai program kerja Polman Babel. “Kami optimis, dengan kerja sama yang terstruktur, visi kami dalam membangun pendidikan vokasi berbasis industri dapat tercapai,” tambahnya.
Narasumber pertama, Roni Kusnowo, M.T., mengulas strategi perencanaan kerja sama yang efektif, termasuk pendekatan inovatif dalam memperluas jejaring kemitraan.
“Kita perlu memahami kebutuhan mitra dan menyelaraskannya dengan potensi yang dimiliki institusi, sehingga kerja sama dapat saling menguntungkan,” terang Roni.
Pada hari kedua, Otto Purnawarman, M.T., memberikan materi mengenai tata kelola Teaching Factory (TEFA) sebagai salah satu pilar kemitraan berbasis industri.
Ia menegaskan bahwa integrasi antara TEFA dan dunia industri mampu menciptakan sinergi yang kuat untuk menghasilkan lulusan siap kerja.
Salah satu peserta, Juanda, M.T., mengaku mendapatkan banyak wawasan dari kegiatan ini. Workshop ini membuka pandangan saya tentang pentingnya strategi kemitraan yang komprehensif, terutama dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja,” ungkapnya.
Workshop ini diharapkan mampu menjadi landasan kuat dalam membangun kerja sama strategis antara Polman Babel dengan berbagai mitra, sekaligus memperkokoh posisi institusi dalam mendukung pendidikan vokasi berbasis industri yang berkelanjutan. (Dea)